9/15/2009

Quarterlife Crisis-Bagaimana Membuat Diri Menjadi Berarti

Quarterlife crisis atau krisis paruh baya ternyata tidak dialami oleh para wanita usia 20-an yang merasa khawatir akan masa depan mereka. Krisis ini juga banyak dialami oleh para ibu-ibu muda yang terpaksa harus meninggalkan cita-citanya dan beralih profesi menjadi ibu rumah tangga.

Berdasarkan survey Woman, Lembaga pemberdayaan Perempuan, 70% ibu muda minimal lulusan D3 dan banyak yang mengalami situasi tersebut. Mereka terpaksa harus meninggalkan pekerjaan mereka setelah menikah dan mempunyai anak. Akibatnya, hampir seperti post power syndrome, merasa tidak percaya diri, merasa hidup membosankan, merasa tidak dihargai dan perasaan negatif lainnya. Tekanan ini makin berat ketika membandingkan dirinya dengan rekan-rekan mereka yang telah sukses.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana caranya untuk bangkit dan membuat hidup ini kembali menjadi berarti dan penuh warna?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar tidak larut dalam kondisi yang serba tidak menyenangkan ini.

* Ubah Paradigma.

Paradigma bahwa profesi ibu rumah tangga adalah profesi "hanya" atau "cuma" sudah terinternalisasi dalam masyarakat secara umum, yang menjadi ibu rumah tangga otomatis kesempatan untuk bekerja menjadi lebih sulit. Paradigma ini harus segera dirubah.
"sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Ar Ra'd:11)
Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah tugas mulia dan sangat berat. Gelar S3 pun bukanlah tiket untuk dapat menjadi istri dan ibu yang baik. Anda seharusnya bangga bahwa pekerjaan anda adalah mengurus keluarga dan mendidik anak-anak yang sangat Anda cintai.
Kebanggaan ini tentunya harus dibuktikan dengan keberhasilan membentuk keluarga sakinah dan menghasilkan keturunan yang saleh. Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kaum wanitanya..dan bukankah dibelakang orang-orang besar selalu ada seorang ibu?

* Ciptakan Penghasilan dari Penghematan.

Sebagai ibu rumah tangga, seorang istri adalah bendahara yang harus pintar memutar uang dan menggunakan uang sebaik-baiknya. Menggunakan uang dengan bijak dan memberikan keuntungan untuk masa depan keluarga.
Yang harus diwaspadai adalah predikat sebagai ibu rumah tangga yang "pengacara" alias pengangguran banyak acara, yang kegiatan sehari-hari adalah shopping, clubbing dan kegiatan lain yang banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

* Ciptakan nilai tambah optimal.

Beri nilai tambah bagi profesi ibu rumah tangga, yaitu dengan memiliki ketrampilan yang dapat dibanggakan. Misalnya kreatif dalam mengolah makanan sehingga anak-anak akan bangga menikmati masakan ibunya, menjahit pakaian...tentu kebanggaan tersendiri bila anak/suami mengenakan pakaian hasil karya Anda. Atau berkebun dihalaman rumah..suatu kebanggaan juga jika melihat kebun menjadi asri dari hasil ketekunan anda.
Anda tidak perlu menjadi seorang ahli memasak, seorang penjahit handal ataupun musisi untuk meningkatkan nilai tambah tersebut, anda bisa belajar dari buku, internet atau kursus singkat.

* Ciptakan nilai ekonomi.

Ada banyak pilihan untuk dapat menciptakan nilai ekonomi. bisa berawal dari keahlian manjahit, memasak dan yang lain. Jika ketrampilan belum mencukupi, masih banyak alternatif yang bisa Anda lakukan dirumah untuk menghasilkan nilai ekonomi, misalnya: membuka butik dan lain-lain.

Dengan keempat hal diatas, Insya Allah tidak akan terbelenggu oleh perasaan-perasaan negatif yang muncul sebagai akibat dari Quarterlife crisis. Kuncinya, Bagaimana membuat diri menjadi berarti. Jadilah ibu rumah tangga yang menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang diembannya adalah tugas yang sangat berarti dan mulia.
Ini bukan berarti Anda tidak punya hak untuk memperhatikan diri sendiri. Sebagai ibu rumah tangga anda juga berhak untuk memiliki libur atau cuti. Beri kesempatan kepada diri anda untuk menikmati waktu untuk diri sendiri, dengan pergi ke Gym atau kesalon seminggu sekali, pergi kepengajian atau kegiatan lainnya yang menambah pengetahuan dan aktualitas diri sekaligus memperluas pergaulan.
Hal ini membantu anda untuk men charge pikiran dan tenaga, sehingga Anda tetap menghasilkan produktivitas yang tinggi sekalipun berperan sebagai ibu rumah tangga.

1 komentar:

  1. aq juga bangga kok jadi perempuan ...
    trus jadi ibu rumah tangga itu jg suatu ujud kesempurnaan wanita. nice post

    BalasHapus

my facebook

facebook facebook facebook

blog arcive

 

Copyright © 2008 by ilmu bidan

Template by izalee | bloger gembologeni